Rabu, 28 Mei 2014

Hymne Fakultas Ekonomi (Unnes)


Hymne Fakultas Ekonomi 
Gita Ekonomia



Dirgahayu bahagia perguruan kita..
Fakultas Ekonomi tempat mengkaji..
Sebarkan ilmu, teknologi dan seni..

Dengan Tri Dharma kami mengabdi..
Tunaikan tugas suci..
Bangun negara, nusa dan bangsa..
Nuju Indonesia jaya..

Kami panjatkan doa padaMu..
Kami panjatkan syukur padaMu..
Kami serahkan s'gala padaMu..
Kibarkan panji fakultas ekonomi..

Senin, 26 Mei 2014

Mars Fakultas Ekonomi (Unnes)

Mars Fakultas Ekonomi

Gita Ekonomia


Fakultas Ekonomi Unnes Semarang
Bersatu tekad sukseskan pembangunan..
Mendidik calon guru ekonomi
Wujudkan cita luhur bu pertiwi..

Fakultas Ekonomi Unnes Semarang
Bersatu membangun bangsa..
Siapkan para ekonom yang bertaqwa padanya
Bermutu tinggi berjiwa Pancasila..

Dengan berdasar pada Pancasila
Dan Undang-Undang Dasar empat lima..
Serta Tri Dharma Perguruan Tinggi
Dasar pengabdiannya..

Hiduplah fakultas kita
Jayalah selamanya..

Dengan memelihara dan mengembangkan
Ilmu ekonomi dan kependidikan..
Fakultas Ekonomi Unnes Semarang
Siap sedia songsong kemajuan jaman..

Tali Cinta (Obiet Feat Bentara)


Tali Cinta

Obiet Panggrahito Feat Bentara

 

Bentara :

Resah yang kurasakan

Di saat kau jauh dan ku sendiri

Menumbuhkan rasa niat untuk kembali

Karena ku tak suka kau jauh dariku

Obiet :

Hapuskanlah resah yang kau rasa

Pasti kan langkahmu tuk meraih cita

Karena kita sama... Satu rasa...

Diantara kita ada ikatan tali cinta


Obiet + Bentara :

Ayunkan langkahmu

Arahkan ke depan tuk meraih cita

wooo....

Dan jangan kau ragu

Cinta kita tak kan pernah lepas

Tak akan lepas.. Terikat tali cinta

Tali cinta....

 

Bentara :

Resah yang kurasakan

Di saat kau jauh dan ku sendiri

Menumbuhkan rasa niat untuk kembali

Karena ku tak suka kau jauh dariku

Obiet :

Hapuskanlah resah yang kau rasa

Pasti kan langkahmu tuk meraih cita

Karena kita sama... Satu rasa...

Diantara kita ada ikatan tali cinta

Obiet + Bentara :

Ayunkan langkahmu

Arahkan ke depan tuk meraih cita

wooo....

Dan jangan kau ragu

Cinta kita tak kan pernah lepas

Tak akan lepas.. Terikat tali cinta

Bentara , Obiet :

Gapai citaku, Demi cintamu

Bersama kita bisa



Obiet + Bentara :

Ayunkan langkahmu

Arahkan ke depan tuk meraih cita

wooo....

Dan jangan kau ragu (jangan kau ragu)

Cinta kita tak kan pernah lepas

Tak akan lepas.. Terikat tali cinta

Tali cinta....

Kamis, 22 Mei 2014

Makalah PIP : Pendidikan dan Perkembangan Masyarakat




PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Khomsun Nur Halim

Disusun oleh Kelompok 9 :
1.      Rizkhi Septi Arini       (5401413054)
2.      Nia Tri Yuliani            (7101413012)
3.      Moh Eko Saputro        (7101413297)


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014


2.1  Deskripsi Dinamika Masyarakat Indonesia
Peran pendidikan dalam masyarakat senantiasa mengalami pergeseran, sistem sosial, politik, dan ekonomi bangsa menjadi penentu dalam penetapan dan pengembangan peran masyarakat. Masuknya sistem persekolahan sangat besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan pendidikan. Jika di lihat dari perspektif pendidikan, dalam masyarakat dewasa ada empat sumber masalah yang masih lemah, yaitu rendahnya kesadaran multikultural, penafsiran otonomi daerah yang masih lemah, kurangnya sikap kreatif dan produktif, rendahnya kesadaran moral dan hukum.
Keempat hal tersebut, mengindisikan orientasi pembangunan yang mengutamakan kepentingan mayoritas yang berimplikasi pada perlunya peningkatan sumber daya manusia, peningkatan aktivitas sektor ekonomi, pengembangan kreativitas dan produktivitas, dan pengembangan hati nurani.
Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki karakteristik tersebut yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat , dengan kepentingan negara, tentu saja untuk mewujudkan masyarakat Indonesia Baru yang demikian ini sangat diperlukan strategi yang tepat untuk menyentuh aspek struktural (tatanan infrastruktur sosial) dan aspek kultural (nilai-nilai budaya yang cocok) dan dinamika proses perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan bagian esensial dari strategi kultural karena kebudayaan hanya dapat hidup dan berkembang apabila ada manusia dan masyarakat pendukungnya.

2.2  Perkiraan Perkembangan Masyarakat Masa Depan
Istilah “Masyarakat Indonesia Baru” belakangan ini di gunakan untuk menggambarkan sesuatu masyarakat yang dicita-citakan bangsa indonesia setelah era reformasi. Dan ada juga menggunakan istilah masyarakat madani atau civil society. Banyak defenisi yang berbeda tentang civil society, tetapi intinya adalah bahwa civil society menyangkut tatanan kehidupan publik, bukan kehidupan pribadi atau keluarga, yang berada dalam kerangka peranan hukum, mengandung  elemen tingkat partisipasi publik, peran mass media, peran asosiasi-asosiasi profesional, serikat buruh dan lain-lain sehingga bersifat dinamis dan mengandung elemen kepentingan sosial warga negara dan masyarakat. Elemen dasar yang menjadi ciri Khas Bangsa Indonesia, biasanya dirujuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang bisa kita sebut dengan Pancasila.

2.3  Alternatif Masyarakat Pendidikan dalam Kaitannya dengan Perkembangan Masyarakat
Pada dasarnya hubungan antara individu dan dengan masyarakat berkisar pada suatu model atau hubungan antara penguasa, yang dikuasa, cara untuk mencapai tujuan bersama, dan tujuan itu sendiri. Plato mengajarkan bahwa tujuan hidup bersama adalah keadilan. Dengan adanya keadilan dapat dikembangkan potensi rakyat. Potensi yang telah berkembang pada gilirannya akan berujud hasil karya. Dengan karya itu rakyat dapat memperkuat wewenang penguasa. Dalam konsep ini potensi individu harus dikembangkan, tanpa mengembangkan  potensi yang  ada penguasa tidak akan menciptakan keadilan yang dicita-citakan. Demikian pula pendidikan yang tidak dapat mengembangkan potensi-potensi anak didik untuk memilih bukanlah pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan negara atau dengan kata lain dalam ilmu politik pendidikan harus menjunjung demokrasi.(Tilaar,1999:4)
Masyarakat Indonesia mempunyai  ciri-ciri yang khas, berdasarkan ciri-cirinya yang khas inilah yakni akan dibangun suatu masyarakat madani indonesia menuju masyarakat madani yang universal. Masyarakat madani Indonesia mempunyai ciri-ciri antara lain adanya keragaman budaya yang merupakan dasar pengembangan identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional. Terbentuknya masyarakat madani Indonesia yang bhineka tidak terlepasnya dari terbentuknya kelas menengah. Kelas menengah adalah kelompok masyarakat yang terdidik yang telah memiliki suatu pandangan yang luas. Dari paparan diatas nampaknya ada beberapa elemen pokok yang patut menjadi ciri dari masyarakat Indonesia yang dicita-citakan Atho Mudzhar (1999) menyebut ada 6 elemen antara lain sebagai beerikut
1.      Prinsip  mengembangkan dan menegakkan kedaulatan rakyat.
2.      Prinsip mengembangkan dan menegakkan hukum dan keadilan.
3.      Prinsip pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.      Prinsip pengembangan pluralisme masyarakat seperti halnya masyarakat-masyarakat urban dan industri, masyarakat Indonesia Baru dan ditandai       dengan pluralisme masyarakat dari segi ras, suku, agama maupun golongan.
5.      Prinsip pengembangan masyarakat berwawasan lingkungan.
6.      Prinsip pembangunan masyarakat berketuhanan Yang Maha Esa,

2.4  Pendidikan Multikultural di Indonesia
Keberagaman entitas budaya salam suatu komunitas merupakan modal pemberdayaan terutama dalam proses pendidikan. Sekolah belum ddilihat sebagai Intitusi budaya dan sebagi ajang saling tindak (interaksi) antar anggota masyarakat. Sekolah daapat berfungsi sebagai tempat bertemunya berbagai kepentingan kelembagaan sepert: keluarga, manajemen birokrasi pendidikan dan pasar kerja. Pengumpulan berbagai lembaga ini akan memberi warna terhadap pemecahan masalah fungsional dalam pendidikan yang dihadapi masyarakatnya, oleh karena itu pendidikan Nasional sudah saatnya dimaknai dalam bentuk kepentingan pengembangaan budaya masyarakat. Persoalan mengenai konsep integrasi mungkin lebih cocok sebagai masalah dasar filosofis persoalan pendidikan bangsa. Sistem pendidikan Nasional, secara Empirik harus berusaha menyesuaikan berbagai perbedaan kultural,aspirasi dan status. Pendidikan yang dibutuhkan bangsa ini adalah pendidikan kebangsaan yang terintregasi untuk memupuk semangat persatuan ( The Sense of Unity) dan cinta tanah air, dan memiliki semangat kebangsaan.
Beberapa kecendrungan dari sistem pendidkan Nasional yang selama ini berlaku menunjukkan beberapa fenomena yang tidak menguntungkan bagi pembentukan proses cultural tersebut antara lain :
1.      Pendidikan Nasional bersifat monolitik kultural
2.      Sistem pendidikan Barat dikembangkan di Indonesia
3.      Ke-Indonesia-an dengan identitas Sub-nasional
4.      Persekolahan di Indonesia cenderung bersifat elitis untuk mempertahankan “status quo”  dalamstruktur sosial yang mapan
Dengan belajar dari negara-negara yng telah sukses menerapkan model pendidikan multikultural seperti malaysia, singapura dan lain sebagainya. Temuan penelitian yang dilakukan Sleeter dan Grand di review oleh Clark(Dalam Agus Salim, 2003) mereka menyebutkan ada lima jenispendekatan jenis pendidikan multi-kultural berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap artikel-artikel tentang pendidikan yang berorientasi budaya. Kelima pendekatan itu adalah:
1.      Pengajar yang mengajar mereka dengan berbeda kultural
2.      Memperhatikan pentingnya hubungan manusia
3.      Menciptakan arena belajar dalam satu kelompok budaya
4.      Pendidikan multikultural diupayan sebagai pendorong persamaan struktur sosial dan pluralisme kultural dengan pemerataan kekuasaan antar kelompok
5.      Pendidikan multikultural sekaligus sebagai rekonstruksi sosial

2.5  Pendidikan Multikultural, Tantangan , dan Solusinya
Di dalam pendidikan multikultural terletak tanggung jawab besar untuk pendidikan nasional. Tanpa pendidikan yang difokuskan pada perkembangan perspektif multikultural dalam kehidupan tidak mungkin menciptakan keadaan aaneka ragam budaya di masa depan dalam masyarakat Indonesia. Dengan kata lain multikultural hanya dapat disikapi dengan pendidikan Nasional
Sehubungan dengan hal ini, ada tiga tantangan besar dalam melaksanakan pendidikan multikultural di Indonesia yaitu:
1.      Agama, Suku Bangsa dan Tradisi
Dalam hal ini agama yang lebih banyak menyangkut pribadi dalam kehidupan seorang sebagaimana hubungan seseorang dengan penciptanya. Pengakuan ini sangat penting dalam kehidupan beragama di Indonesia yaitu bahwa orang Indonesia memiliki acuan sebagaimana yang tertera dalam sila pertama pancasila yaitu adanya keyakinan atas Tuhan Yang Maha Esa
2.      Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan memerlukan dua sikap penting yaitu kesiapan untuk mengambil resiko dan kepercayaan. Dalam masyarakat yang plural selalu memikirkan resiko terhadap berbagai perbedaan. Bagaimanapun penghargaan terhadap perbedaan dengan yang lain memerlukan satu pengertian terhadap resikao daalam kehidupan masyarakat yang majemuk
3.      Toleransi
Toleransi merupakan bentuk tertinggi, bahwa kita dapat mencapai keyakinan, kita memberi kepada anggota lain didalam masyarakat. Toleransi dapat menjadi kenyataan ketika kita mengasumsikanadanya perbedaan menghilangkan atau menghapus persetujuan belaka.


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
                        Setelah menganalisis dan mengevaluasi pendidikan dan perkembangan masyarakat, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1.      Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki karakteristik  yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat dengan kepentingan negara.
2.      Civil society menyangkut tatanan kehidupan publik, bukan kehidupan pribadi atau keluarga, yang berada dalam kerangka peranan hukum, mengandung  elemen tingkat partisipasi publik, peran mass media, peran asosiasi-asosiasi profesional, serikat buruh dan lain-lain sehingga bersifat dinamis dan mengandung elemen kepentingan sosial warga negara dan masyarakat.
3.      Pendidikan yang tidak dapat mengembangkan potensi-potensi anak didik untuk memilih bukanlah pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan negara atau dengan kata lain dalam ilmu politik pendidikan harus menjunjung demokrasi.

3.2  SARAN
Pendidikan di Indonesia memanglah harus sesuai dengan perkembangan masyarakat serta kebutuhan masyarakat yang dapat mengembangkan potensi-potensi peserta didik supaya dapat menghasilkan output yang cerdas, kreatif , inovatif , dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat sekitar sesuai kebutuhan masyarakat tersebut.







DAFTAR PUSTAKA
Drs. Achmad Munib, S.H., M.Si., dkk. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang:Unnes Press
http://sains-biology.blogspot.com/2011/10/pendidikan-dan-masyarakat-indonesia.html

Makalah Keseimbangan Konsumen



index.jpg

KESEIMBANGAN KONSUMEN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Sugiarto

Disusun oleh :
Nama   : Nia Tri Yuliani
NIM    : 7101413012
Prodi   : Pendidikan Akuntansi A / 2013




UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Ekonomi Mikro dengan tema Keseimbangan Konsumen.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas masalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sugiarto selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca dan khususnya bagi penulis pribadi.
Akhir kata penulis meminta maaf kepada semua pihak, jika terdapat kesalahan penulisan dalam penyusunan makalah ini.


Semarang, 6 Mei 2014
        
      Hormat kami,


          Penulis






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................           1
KATA PENGANTAR..................................................................................           2
DAFTAR ISI.................................................................................................           3
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah...................................................................           4
1.2  Rumusan Masalah............................................................................           4-5
1.3  Tujuan Penulisan..............................................................................           5
1.4  Manfaat Penulisan............................................................................           5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keseimbangan Konsumen...............................................           6
2.2 Pengaruh Perubahan Pendapatan Terhadap Keseimbangan Konsumen       6
2.3 Pengaruh Perubahan Harga Terhadap Keseimbangan Konsumen.....           6
2.4 Pengertian Nilai Guna (Utility)..........................................................           6
2.5 Pengertian Kurva Indiferensi.............................................................           7
2.6 Ciri-ciri Kurva Indiferensi.................................................................           7
2.7 Pengertian Garis Anggaran Belanja...................................................           8
2.8 Ciri-ciri Garis Anggaran Belanja........................................................           8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................           9
3.2 Saran..................................................................................................           9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................         10
LAMPIRAN..................................................................................................         11-14









BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG MASALAH
Masalah ekonomi dari konsumen yaitu bahwa seorang konsumen mempunyai batas pendapatan untuk dibelanjakan , sehingga tidak dapat membeli semua barang atau jasa yang diiinginkan. Dengan permasalahan ini, teori permintaan mengasumsikan bahwa sasaran konsumen adalah memilih kombinasi barang yang sesuai dengan keseimbangannya harga dan pendapatannya dan akan memaksimumkan nilai kegunaannya. Sedangkan analisis ekonomi mikro perilaku individual selalu dimulai dengan seberapa besar kepuasan konsumen atas barang dan jasa atau utility. Utility adalah suatu properti yang umum untuk komoditi yang diinginkan. Secara historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara rasional dalam memilih berbagai barang keperluannya. Tetapi, telah lama orang melihat suatu kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu menyatakan kepuasan dalam angka-angka adalah kurang tepat karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diukur. Maka dikembangkan suatu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang memiliki pendapatan terbatas. Analisis inni dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.
1.2    RUMUSAN MASALAH
Untuk mempermudah dan memberikan batasan pada pembahasan pada makalah ini penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan keseimbangan konsumen?
2.    Bagaimana pengaruh perubahan pendapatan konsumen terhadap keseimbangan konsumen?
3.    Bagaimana pengaruh perubahan harga terhadap keseimbangan konsumen?
4.    Apa yang dimaksud dengan nilai guna atau utility ?
5.    Apa yang dimaksud dengan kurva indiferensi ?
6.    Bagaimana ciri-ciri kurva indiferensi ?
7.    Apa yang dimaksud dengan Garis Anggaran Belanja ?
8.    Bagaimana ciri-ciri Garis Anggaran Belanja ?

1.3    TUJUAN PENULISAN
Tujuan Penulis menulis Makalah ini adalah :
1.      Supaya kita lebih mengetahui pengertian dari keseimbangan konsumen.
2.      Agar kita mengetahui pengaruh perubahan pendapatan konsumen terhadap keseimbangan konsumen.
3.      Untuk mengetahui pengaruh perubahan harga terhadap keseimbangan konsumen.
4.      Agar kita mengetahui pengertian dari nilai guna atau utility.
5.      Untuk mengetahui maksud dari kurva indiferensi.
6.       Untuk mengetahui ciri-ciri kurva indiferensi.
7.      Supaya kita lebih mengetahui pertian dari Garis Anggaran Belanja.
8.      Agar kita lebih mengetahui ciri-ciri Garis Anggaran Belanja.

1.4  MANFAAT PENULISAN
Adapun Penulis menulis manfaat ini yaitu :
1.        Diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan tentang keseimbangan konsumen.
2.        Dapat mengetahui pengaruh perubahan pendapatan konsumen terhadap keseimbangan konsumen.
3.        Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang pengaruh perubahan harga terhadap keseimbangan konsumen.
4.        Diharapkan dapat lebih mengetahui tentang nilai guna atau utility.
5.        Dapat mengetahui maksud dari kurva indiferensi.
6.        Dapat menambah wawasan kita tentang ciri-ciri kurva indiferensi.
7.        Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang garis anggaran belanja.
8.        Dapat mengetahui ciri-ciri dari kurva indiferensi.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keseimbangan Konsumen
Keseimbangan konsumen merupakan suatu pencapaian kepuasan konsumen yang maksimum yang menyebabkan konsumen tidak lagi berusaha untuk menentukan gabungan barang lain yang akan digunakannya. Kurva keseimbangan konsumen terdapat di lampiran 1.

2.2 Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen Terhadap Keseimbangan Konsumen
Income Consumption Curve (ICC), kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan. Gambar kurva ICC terdapat pada lampiran 2. Dalam hal ini, terdapat
 Kurva Engel (lampiran 4) yang menunjukkan hubungan antara pendapatan konsumen dengan jumlah barang yang dikonsumsi.
2.3  Pengaruh Perubahan Harga Terhadap Keseimbangan Konsumen
Price Consumption Curve (PCC), kombinasi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva permintaan konsumen individual diturunkan dari titik-titik pada kurva PPC (lampiran 4), menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.

2.4  Nilai Guna (Utility)
Nilai guna atau utiliti merupakan kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang. Jika kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi juga nilai guna atau utilitinya. Dalam membahas nilai guna perlu dibedakan diantara dua pengertian yaitu, nilai guna total dan nilai guna marjinal. Nilai guna total merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu, sedangkan nilai guna marjinal merupakan pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat bertambahnya penggunaan satu unit barang tertentu.
Tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan negatif.
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan.
1. Pendekatan nilai guna(utiliti) kordinal.
Yaitu menyatakan bahwa kenikmatan yang diperaih konsumen dapat dinyatakan secara kuantatif.
2.    Pendekatan nilai guna ordinal.
Yaitu menyatakan bahwa kenikmatan yang diperoleh konsumen dalam mengkansusikan barang tidak dikuantifikasi.
Nilai guna (utility) terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Nilai Guna Total (total utility) adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkomsumsi sejumlah barang.
b.    Nilai Guna Marginal (marginal utility) adalah tambahan penggunaan dari penambahan 1 unit barang yang di konsumsi.

2.5  Kurva Indiferensi
Kurva indefersi adalah kurva yang menunjukan berbagai titik titk kombibasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. dalam pendekata ini seorang konsumen menyatakan bahwa kepuasan terhadap barang yang di konsumsiya dengan guna lebih tinggi, lebih rendah, maupun sama tanpa harus menyebutkan jumlah. Gambar kurva indiferensi terdapat pada lampiran 5.

2.6  Ciri-ciri dan Karakterisik Kurva Indiferensi
·         Ciri-ciri Kurva Indiferensi:
ü  Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yang satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
ü  Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)
ü  Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda.
·         Karakteristik Kurva Indiferens
ü  Memiliki kemiringan yang negatif
Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
ü  Tidak dapat berpotongan
Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin terjadi.
ü  Cembung terhadap titik origin
           
2.7  Garis Anggaran Belanja
Garis anggaran belanja adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. Kurva Garis Anggaran Belanja terdapat pada lampiran 6.
Salah satu syarat yang dibutuhkan agar seorang konsumen dapat mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk dibelanjakan. Daya beli seorang konsumen dalam melakukan permintaan terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh:
 a) pendapatan yang dimiliki
 b) harga barang yang diinginkan.
Bila diandaikan bahwa hanya ada 2 barang yang dikonsumsi maka secara matematis persamaan garis anggaran dapat ditulis sebagai berikut :
 PxQx + Py Qy = I
 Dimana :
 Px = harga barang X
 Py = harga barang Y
 Qx = jumlah barang X
 Qy = jumlah barang Y
 I = pendapatan konsumen

2.8  Ciri-ciri Garis Anggaran Belanja
-     Berslope negative
-     Berbentuk linier selama harga tidak berubah
-     Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin besar
-     Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga






BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
                        Setelah menganalisis dan mengevaluasi keseimbangan konsumen, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1.      Keseimbangan konsumen merupakan suatu pencapaian kepuasan konsumen yang maksimum yang menyebabkan konsumen tidak lagi berusaha untuk menentukan gabungan barang lain yang akan digunakannya..
2.      Nilai guna atau utility merupakan kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang. Jika kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi juga nilai guna atau utilitinya.
3.      Kurva indefersi adalah kurva yang menunjukan berbagai titik titk kombibasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. dalam pendekata ini seorang konsumen menyatakan bahwa kepuasan terhadap barang yang di konsumsiya dengan guna lebih tinggi, lebih rendah, maupun sama tanpa harus menyebutkan jumlah.

3.2  SARAN

Demikianlah makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita bersama. Ibarat ”tak ada gading yang tak retak”, tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya. Terimakasih.

4         
DAFTAR PUSTAKA
http://ssantoso.blogspot.com/2011/11/teori-perilaku-konsumen-pergeseran.html
http://devisimpuru.blogspot.com/2011/09/teori-perilaku-konsumen.html
http://www.scribd.com/doc/25269056/Resume-Keseimbangan-Konsumen
http://poetrachally-anyart.blogspot.com/
http://ok-review.com/pengertian-keseimbangan-konsumen/

















LAMPIRAN
Lampiran 1.









Lampiran 2.
http://4.bp.blogspot.com/-U-GSrURWWpY/TrdzLEdaOSI/AAAAAAAABFo/cj44cV0X2kI/s1600/GAMBAR%2B5.JPG
Gambar: Kurva ICC
Lampiran 3.
http://1.bp.blogspot.com/-n8ow2-kUGCU/Trdy-xUUs6I/AAAAAAAABFc/w33EyjAj648/s1600/GAMBAR%2B4.JPG
Gambar: Kurva PCC
Lampiran 4.
http://4.bp.blogspot.com/-wuQquXN8YpQ/TrdzhLpy0CI/AAAAAAAABGA/tWrES5qZivE/s1600/GAMBAR%2B7.JPG
Gambar: Kurva Permintaan (Kurva Engel) Qx = f(I)

Lampiran 5.
Lampiran 6.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1IAcNFDn2jlJsFL1zsvXCPuI6FeDQ5aAOjqDIlnrZHtoqchb4u0oNWgHQsqUNS_NQfkprl1c7_GD5iexl2YaGNXvIb_tM4FGZnsxqwgCPO-ZhT6VYV0xn_ciNtTwBOFfF66JVGDkRxfE/s1600/Ak.png
Gambar : Kurve Garis Anggaran Belanja