PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN
MASYARAKAT
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Khomsun Nur Halim
Disusun
oleh Kelompok 9 :
1. Rizkhi
Septi Arini (5401413054)
2. Nia
Tri Yuliani (7101413012)
3. Moh
Eko Saputro (7101413297)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
2.1 Deskripsi Dinamika Masyarakat
Indonesia
Peran pendidikan
dalam masyarakat senantiasa mengalami pergeseran, sistem sosial, politik, dan
ekonomi bangsa menjadi penentu dalam penetapan dan pengembangan peran
masyarakat. Masuknya sistem persekolahan sangat besar pengaruhnya terhadap
pelaksanaan pendidikan. Jika di lihat dari perspektif pendidikan, dalam
masyarakat dewasa ada empat sumber masalah yang masih lemah, yaitu rendahnya
kesadaran multikultural, penafsiran otonomi daerah yang masih lemah, kurangnya
sikap kreatif dan produktif, rendahnya kesadaran moral dan hukum.
Keempat hal tersebut, mengindisikan orientasi
pembangunan yang mengutamakan kepentingan mayoritas yang berimplikasi pada
perlunya peningkatan sumber daya manusia, peningkatan aktivitas sektor ekonomi,
pengembangan kreativitas dan produktivitas, dan pengembangan hati nurani.
Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang
harus memiliki karakteristik tersebut yang ditandai dengan menyatunya
kepentingan masyarakat , dengan kepentingan negara, tentu saja untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia Baru yang demikian ini sangat diperlukan strategi yang
tepat untuk menyentuh aspek struktural (tatanan infrastruktur sosial) dan aspek
kultural (nilai-nilai budaya yang cocok) dan dinamika proses perkembangan
masyarakat. Pendidikan merupakan bagian esensial dari strategi kultural karena
kebudayaan hanya dapat hidup dan berkembang apabila ada manusia dan masyarakat
pendukungnya.
2.2 Perkiraan Perkembangan Masyarakat
Masa Depan
Istilah
“Masyarakat Indonesia Baru” belakangan ini di gunakan untuk menggambarkan
sesuatu masyarakat yang dicita-citakan bangsa indonesia setelah era reformasi.
Dan ada juga menggunakan istilah masyarakat madani atau civil society. Banyak
defenisi yang berbeda tentang civil society, tetapi intinya adalah bahwa civil
society menyangkut tatanan kehidupan publik, bukan kehidupan pribadi atau
keluarga, yang berada dalam kerangka peranan hukum, mengandung elemen tingkat partisipasi publik, peran mass
media, peran asosiasi-asosiasi profesional, serikat buruh dan lain-lain
sehingga bersifat dinamis dan mengandung elemen kepentingan sosial warga negara
dan masyarakat. Elemen dasar yang menjadi ciri Khas Bangsa Indonesia, biasanya
dirujuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan dalam Undang-Undang
Dasar 1945 yang bisa kita sebut dengan Pancasila.
2.3 Alternatif Masyarakat Pendidikan
dalam Kaitannya dengan Perkembangan Masyarakat
Pada dasarnya hubungan antara individu
dan dengan masyarakat berkisar pada suatu model atau hubungan antara penguasa,
yang dikuasa, cara untuk mencapai tujuan bersama, dan tujuan itu sendiri. Plato
mengajarkan bahwa tujuan hidup bersama adalah keadilan. Dengan adanya keadilan
dapat dikembangkan potensi rakyat. Potensi yang telah berkembang pada
gilirannya akan berujud hasil karya. Dengan karya itu rakyat dapat memperkuat
wewenang penguasa. Dalam konsep ini potensi individu harus dikembangkan, tanpa
mengembangkan potensi yang ada penguasa tidak akan menciptakan keadilan
yang dicita-citakan. Demikian pula pendidikan yang tidak dapat mengembangkan
potensi-potensi anak didik untuk memilih bukanlah pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan negara atau dengan kata lain dalam ilmu politik pendidikan harus
menjunjung demokrasi.(Tilaar,1999:4)
Masyarakat Indonesia mempunyai ciri-ciri yang khas, berdasarkan ciri-cirinya
yang khas inilah yakni akan dibangun suatu masyarakat madani indonesia menuju
masyarakat madani yang universal. Masyarakat madani Indonesia mempunyai
ciri-ciri antara lain adanya keragaman budaya yang merupakan dasar pengembangan
identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional. Terbentuknya masyarakat
madani Indonesia yang bhineka tidak terlepasnya dari terbentuknya kelas
menengah. Kelas menengah adalah kelompok masyarakat yang terdidik yang telah
memiliki suatu pandangan yang luas. Dari paparan diatas nampaknya ada beberapa
elemen pokok yang patut menjadi ciri dari masyarakat Indonesia yang
dicita-citakan Atho Mudzhar (1999) menyebut ada 6 elemen antara lain sebagai
beerikut
1. Prinsip mengembangkan dan menegakkan kedaulatan
rakyat.
2. Prinsip
mengembangkan dan menegakkan hukum dan keadilan.
3. Prinsip
pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Prinsip
pengembangan pluralisme masyarakat seperti halnya masyarakat-masyarakat urban
dan industri, masyarakat Indonesia Baru dan ditandai dengan pluralisme masyarakat dari segi ras, suku, agama
maupun golongan.
5. Prinsip
pengembangan masyarakat berwawasan lingkungan.
6. Prinsip
pembangunan masyarakat berketuhanan Yang Maha Esa,
2.4 Pendidikan Multikultural di
Indonesia
Keberagaman entitas budaya salam suatu
komunitas merupakan modal pemberdayaan terutama dalam proses pendidikan.
Sekolah belum ddilihat sebagai Intitusi budaya dan sebagi ajang saling tindak
(interaksi) antar anggota masyarakat. Sekolah daapat berfungsi sebagai tempat
bertemunya berbagai kepentingan kelembagaan sepert: keluarga, manajemen
birokrasi pendidikan dan pasar kerja. Pengumpulan berbagai lembaga ini akan
memberi warna terhadap pemecahan masalah fungsional dalam pendidikan yang
dihadapi masyarakatnya, oleh karena itu pendidikan Nasional sudah saatnya
dimaknai dalam bentuk kepentingan pengembangaan budaya masyarakat. Persoalan
mengenai konsep integrasi mungkin lebih cocok sebagai masalah dasar filosofis
persoalan pendidikan bangsa. Sistem pendidikan Nasional, secara Empirik harus
berusaha menyesuaikan berbagai perbedaan kultural,aspirasi dan status.
Pendidikan yang dibutuhkan bangsa ini adalah pendidikan kebangsaan yang
terintregasi untuk memupuk semangat persatuan ( The Sense of Unity) dan cinta
tanah air, dan memiliki semangat kebangsaan.
Beberapa kecendrungan dari sistem
pendidkan Nasional yang selama ini berlaku menunjukkan beberapa fenomena yang
tidak menguntungkan bagi pembentukan proses cultural tersebut antara lain :
1.
Pendidikan Nasional bersifat monolitik
kultural
2.
Sistem pendidikan Barat dikembangkan di
Indonesia
3.
Ke-Indonesia-an dengan identitas
Sub-nasional
4.
Persekolahan di Indonesia cenderung
bersifat elitis untuk mempertahankan “status quo” dalamstruktur sosial yang mapan
Dengan
belajar dari negara-negara yng telah sukses menerapkan model pendidikan
multikultural seperti malaysia, singapura dan lain sebagainya. Temuan
penelitian yang dilakukan Sleeter dan Grand di review oleh Clark(Dalam
Agus Salim, 2003) mereka menyebutkan ada lima jenispendekatan jenis pendidikan
multi-kultural berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap artikel-artikel
tentang pendidikan yang berorientasi budaya. Kelima pendekatan itu adalah:
1.
Pengajar yang mengajar mereka dengan
berbeda kultural
2.
Memperhatikan pentingnya hubungan
manusia
3.
Menciptakan arena belajar dalam satu
kelompok budaya
4.
Pendidikan multikultural diupayan
sebagai pendorong persamaan struktur sosial dan pluralisme kultural dengan
pemerataan kekuasaan antar kelompok
5.
Pendidikan multikultural sekaligus
sebagai rekonstruksi sosial
2.5 Pendidikan Multikultural, Tantangan
, dan Solusinya
Di dalam pendidikan multikultural
terletak tanggung jawab besar untuk pendidikan nasional. Tanpa pendidikan yang
difokuskan pada perkembangan perspektif multikultural dalam kehidupan tidak
mungkin menciptakan keadaan aaneka ragam budaya di masa depan dalam masyarakat
Indonesia. Dengan kata lain multikultural hanya dapat disikapi dengan
pendidikan Nasional
Sehubungan dengan hal ini, ada tiga
tantangan besar dalam melaksanakan pendidikan multikultural di Indonesia yaitu:
1.
Agama, Suku Bangsa dan Tradisi
Dalam
hal ini agama yang lebih banyak menyangkut pribadi dalam kehidupan seorang
sebagaimana hubungan seseorang dengan penciptanya. Pengakuan ini sangat penting
dalam kehidupan beragama di Indonesia yaitu bahwa orang Indonesia memiliki
acuan sebagaimana yang tertera dalam sila pertama pancasila yaitu adanya
keyakinan atas Tuhan Yang Maha Esa
2.
Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan
memerlukan dua sikap penting yaitu kesiapan untuk mengambil resiko dan
kepercayaan. Dalam masyarakat yang plural selalu memikirkan resiko terhadap
berbagai perbedaan. Bagaimanapun penghargaan terhadap perbedaan dengan yang
lain memerlukan satu pengertian terhadap resikao daalam kehidupan masyarakat
yang majemuk
3.
Toleransi
Toleransi
merupakan bentuk tertinggi, bahwa kita dapat mencapai keyakinan, kita memberi
kepada anggota lain didalam masyarakat. Toleransi dapat menjadi kenyataan
ketika kita mengasumsikanadanya perbedaan menghilangkan atau menghapus
persetujuan belaka.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Setelah menganalisis dan mengevaluasi pendidikan dan perkembangan
masyarakat, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1.
Masyarakat Indonesia baru adalah
masyarakat yang harus memiliki karakteristik
yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat dengan
kepentingan negara.
2.
Civil society menyangkut tatanan
kehidupan publik, bukan kehidupan pribadi atau keluarga, yang berada dalam
kerangka peranan hukum, mengandung
elemen tingkat partisipasi publik, peran mass media, peran
asosiasi-asosiasi profesional, serikat buruh dan lain-lain sehingga bersifat
dinamis dan mengandung elemen kepentingan sosial warga negara dan masyarakat.
3.
Pendidikan yang tidak dapat
mengembangkan potensi-potensi anak didik untuk memilih bukanlah pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan negara atau dengan kata lain dalam ilmu politik
pendidikan harus menjunjung demokrasi.
3.2 SARAN
Pendidikan
di Indonesia memanglah harus sesuai dengan perkembangan masyarakat serta
kebutuhan masyarakat yang dapat mengembangkan potensi-potensi peserta didik
supaya dapat menghasilkan output yang cerdas, kreatif , inovatif , dan mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat sekitar sesuai kebutuhan
masyarakat tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.
Achmad Munib, S.H., M.Si., dkk. Pengantar
Ilmu Pendidikan. Semarang:Unnes Press
http://sains-biology.blogspot.com/2011/10/pendidikan-dan-masyarakat-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar